Efek Samping Diet Fruitarian

Efek Samping Diet Fruitarian
Sesuai dengan namanya, diet fruitarian merupakan jenis diet dengan mayoritas asupan berasal dari buah yakni sebesar 75%. Metode diet fruitarian ini dapat dikombinasikan dengan bahan pangan lain seperti biji-bijian dan sayuran. Diet ini merupakan pola makan yang berkembang dari kalangan vegan. Buah-buahan memang salah satu makanan yang bernutrisi dan kaya akan vitamin dan mineral. Tak heran jika diet ini efektif untuk menurunkan berat badan karena buah memiliki kalori yang rendah. Namun, diet jenis ini ternyata beresiko untuk kesehatan. Lalu, apa saja sih efek samping diet fruitarian ini?. Berikut ini kami akan memberikan anda informasi mengenai Efek Samping Diet Fruitarian :
1. Risiko terhadap kesehatan tulang
Pola makan dengan diet fruitarian minim dengan kandungan kalsium dan vitamin D. Kedua nutrisi ini penting untuk membentuk tulang yang kuat bagi tubuh. Beberapa sumber kalsium yang baik seperti susu, yoghurt, atau keju sama sekali tidak dikonsumsi.
Sementara kebutuhan vitamin D mungkin bisa didapatkan dari paparan sinar matahari. Akan tetapi, jika dalam aktivitas sehari-hari berada di dalam ruangan maka sulit memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D.
2. Defisiensi vitamin B-12
Linus Pauling Institute Micronutrient Information Center menyampaikan bahwa sumber alami vitamin B-12 berada pada makanan yang berasal dari hewan seperti daging, unggas, telur, dan ikan.
Kekurangan vitamin B-12 dapat berdampak buruk bagi kesehatan karena vitamin ini memiliki peran pada pembentukan sel darah merah dan dibutuhkan di jaringan saraf.
3. Defisiensi lemak
Lemak tidak selamanya jahat. Lemak baik seperti asam lemak omega-3 sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan hormon dan mempertahankan fungsi otak dengan baik. Bayangkan jika kamu kekurangan asupan ini, maka dapat berefek buruk pada kesehatan karena otak memegang kontrol penting terhadap tubuh.
4. Risiko pada level gula darah tubuh
Gula pada buah yaitu fruktosa memang menjadi salah satu alternatif gula alami. Namun, konsumsi fruktosa yang berlebihan juga dapat mengganggu kestabilan gula darah. Konsumsi fruktosa dalam sehari dianjurkan tidak lebih dari 25 gram.
Dengan mengonsumsi 3 buah per hari saja setara dengan kurang lebih 25 gram fruktosa. Bayangkan jika dengan diet fruitarian yang 75% asupan terdiri dari buah maka fruktosa yang dikonsumsi dalam keadaan berlebih.
5. Risiko anemia zat besi
Beberapa sayuran memang mengandung zat besi seperti bayam. Namun zat besi dari tumbuh-tumbuhan relatif lebih sulit diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi dari sumber makanan hewani. Kekurangan zat besi dapat berisiko terjadinya anemia yang ditandai dengan kelelahan, letih, nampak lesu, dan menurunnya imun tubuh.
Yang terpenting dari pola konsumsi makanan adalah keseimbangan dan tidak berlebihan. Ingat ya, sebelum menentukan mengikuti suatu pola diet tertentu ada baiknya mengetahui dengan detail dampak serta risiko yang mungkin ditimbulkan. Mari bijak mengelola pola makan demi tubuh yang sehat!